author : sparrow101
source : asianfanfics.com
Kwon Jiyong sedang bersama teman-temannya, Big Bang, menikmati musik klub malam yang sangat memikat di telinga setiap orang yang mendengarkannya seperti ekstaksi yang membuat setiap orang menampilkan gerakan liar mereka di lantai dansa.
" GD-ah. ayolah! nikmati tubuh itu!". Seungri berterik di antara alunan musik yang keras kepada GD yang sedang duduk di sofa dengan seorang gadis di pelukannya.
Dia menyeringai dan kembali meminum minuman kesenangannya. Dia memanggil BigBang untuk menemaninya. dia bau saja berkelahi dengan Kwon Head, ayahnya. Pertengkaran terakhir dengan ayahnya yang memaksa sang naga mengambi alih perusahaan ayahnya, Kwon Group, yang sangat ia benci.
'Perusahaan terkutuk itu' batinnya berteriak. ia meminum lagi sebotol wine yang lain.
"YAH!!" TOP muncul di sampingnya dan merebut botol winenya. "Kau mabuk, man".
GD menatap adiknya.
"Nah. Agak mabuk".Dia melambaikan tangan kepadanya.
"Kamu harus pulang, man". TOP bersikeras.GD melotot ke arahnya, mengerikan untuknya.
"Katakan padaku TOP. apakah kau sekarang sekutu ayahku?" tanya GD
"Ti-Tidak, man. Tentu tidak" dia membantah sambil berusaha menyembunyikan ketakutannya.
GD mengangguk. "Bagus TOP. kamu harus loyal kepada Tuanmu.Mengerti?"
"Ah..Ya..." TOP menunduk kemudian mengalihkanperhatiannya kepada Daesung dan Seungri. Mereka tidak menyadari malapetaka yang akan menimpanya beberapa menit yang lalu. Ia mengambil napas berat. Kelihatannya dia hanya sendiri menghadapi para berandal ini.
Atau tidak sama sekali?
Author POV
Beberapa jam kemudian, seua anggota Bigbang bahkan tidak bisa menggerakkan tubuhnya. Alkoholmengalahkan mereka. Bahkan TOP beristirahat di sofa, Seungri dan DAesung menemukan tempatnya di lantai dansa.
Di sisi lain, GD berdiri dan berjalan sempoyongan. Dia menyeringai kepada anggota bodyguard kepercayaannya,BIGBANG. untuk sekali,ia ingin sendiri. Ia kembali berjalan menuju pintu keluar.
" Aku pergi,man. addioooss" dia melambai kepada angggota Bigbang yang tidak saar akan kepergiannya.
GD POV
Aku terbangun karena musikdi luar ruanganVIP,walaupun itu suara yang lemah, tapi, hey! aku memiliki pendengaran yang sensitif. Bigbang membangunkan kesadaranku. walaupun TOP mabuk,aku menyeringai mengingat sesuatu.
Flashback
" Hey TOP! Minum ini!" aku menyuruhnya ketika membawakan dua botol vodka.
" Oh tidak, Man" dia mencoba melarikan diri namun seungri dan daesung menangkapnya dan menguncinya di sofa.
aku menuangkan segelas penuh alkohol padanya dan memaksanya untuk meminumnya. Namun TOP menutup mulutnya rapat. GD marah. aku menggenggam erat gelasnya hingga hamir memecahkannya. TOP yang pemalu tiba-tiba mengambil gelas itu dan meminumnya dengansekali teguk. satu gelas, dua gelas, satu botol, beberapa botol..
BLANK.
Game over.
Flashback, END
Musik yang keras tetap berdengug di telingaku meski aku sudah keluar dari gedung itu. sepertiadalebah di telingaku. aku masih melihat banyak pestapada malamitu. tapi suaranya, musiknya, sungguh menggangguku.
aku memanggil pelayan di ujung yang melihatku dengan jelas sebagai pekerjaannya. aku menyuruhnya menghentikan musik hingga sisa kilap-kilap lampu. aku menjentikkan jari dan kemudian semua tenang.
semua diam dan melihat ke arahku. tidak ada yang bersuara ketika aku melewatinya. mengapa mereka takut? Mungkin mereka tidak terlalu peduli.
Ketika aku di luar klub, masih tidak ada musik yang terdengar daridalam. seseorang muncul kemudian menunduk di hadapanku.
"Ini, kuncimu tuan."
dengan malas aku mengusirnya. "shoo". aku buka pintu mobilku kemudian salah satu orangku menghentikanku. aku mengeruktkan kening yang diikuti dengan pergerakannya yang mundur.
"Aku bisa mengantarm pulang, tuan" Pria ini mencoba berbicara di tengah ketakutannya.
"Mengapa? kamu pikir aku Tuanmu yang bodoh? huh?" aku menarik kerahnya dan mendorongnya.
'"Ti-tidak tuan. aku hanya memikirkan keselamatanmu"dia menundukkan kepalanya.
aku kenepuk kepalanya dan masuk ke mobilku. "aku bisa mengurusnya. jangan terlalu jauh dariku"
aku kemudian menstarter mobilku dan melihat dari kaca spion. semua orangku berlarian masuk ke mobilnya.
"Cobalahtangkap aku" gumamku.